Tesis – First Contact

Hari pertama kuliah if 6099 (tesis), ada sedikit pencerahan dibanding kuliah metode penelitian semester lalu. Khususnya pada definisi mendasar ‘informatika’ dan ‘algoritma’ selain cakupan dan batasan dari tugas akhir sarjana dengan tesis magister.

Dari sepuluh orang yang hadir hari ini, ternyata ketika diminta menuliskan definisi ‘informatika’ bisa didapat 10 definisi yang berbeda. Kalau cara anak sma atau mahasiswa sarjana mungkin mudah saja ‘mencontek’ dari definisi yang sudah dipublikasi dan diduplikasi di ranah internet, tetapi bagi mahasiswa pasca sarjana pendefinisian informatika sebagai ‘lahan garapan’ tentu mencerminkan visi dan akumulasi pengalaman historis.

Beberapa definisi yang sempat terbahas di kelas ternyata tidak lepas dari istilah ‘komputer’. Adapun komentar yang muncul adalah, kalau komputer itu merupakan bagian dari esensi mendasar informatika mengapa istilah ‘informatika’ tidak mengandung suku kata dari ‘komputer’?

Kemudian dilontarkan lagi pertanyaan mengenai kata kunci atau akar kata dari istilah ‘informatika’. Kebanyakan jawaban adalah hanya satu kata yaitu ‘informasi’ yang menyulut komentar berikutnya yaitu “jika memang hanya informasi, mengapa namanya tidak departemen informasi saja?”. Ada salah satu jawaban yang menyebut bahwa kata ‘informatika’ bisa disusun dari dua kata yaitu ‘infor’ yang berasal dari informasi dan ‘matika’ yang berasal dari…

..
otomatika (catatan: bukan matematika).

Definisi yang saya tulis sebagai jawaban pertanyaan waktu itu yang tersingkat dalam benak saya adalah “bidang ilmu yang mengkaji otomatisasi pengolahan informasi”. Jawaban terpendek yang sudah mencakup objek (informasi), predikat (pengolahan), dan kata sifat (otomatis). Walaupun masih meleset karena ternyata kerekayasaan juga masuk dalam kajian informatika. ha ha ha.

Jadi kata kunci hari itu adalah otomatis yang didefinisikan sebagai “perubahan keadaan tanpa campur tangan manusia (saat eksekusi/dijalankan)”. Kualitas ‘otomatisasi’ dijadikan sebagai ukuran keberhasilan terhadap aktivitas yang diotomatiskan (yang secara mendasar di dalam informatika kita kenal sebagai algoritma).

Lalu mengenai perbedaan antara cakupan tugas akhir sarjana dengan tesis magister dideskripsikan sebagai sebuah analogi membuat jembatan untuk menyeberang. Suatu tugas akhir sarjana hanya mensyaratkan mahasiswa agar ‘berhasil menyeberang’ atau ‘sampai di seberang’. Adapun pertanggung jawaban yang dibutuhkan adalah ceritera pengalaman ketika menyeberang serta keputusan-keputusan yang diambil selama perjalanan. Sedangkan pada tesis magister, ada tambahan pertanggung jawaban selain prasyarat bahwa harus sudah bisa menyeberang/sampai di seberang yaitu nilai tambah (atau nilai kompetitif) dari jembatan yang dibuat. Nilai kompetitif inilah yang perlu dicari/digali melalui proses yang bernama penelitian. Memang tidak jarang ada tugas akhir sarjana yang memiliki kualitas seperti tesis magister jika kondisinya mendukung, namun jika tesis magister hanya memiliki kualitas seperti tugas akhir sarjana tentu menjadi hal yang menyedihkan.